Suatu hari seorang badut pengangguran mengunjungi kebun binatang dan mencoba mendapatkan uang sebagai pengamen jalanan. Sial sekali, segera setelah ia berhasil menarik perhatian pengunjung, penjaga kebun binatang menyeret dia ke kantornya. Penjaga kebun binatang menjelaskan kepada badut itu bahwa gorila sebagai pertunjukan yang paling populer di kebun binatang telah meninggal dunia dengan tiba-tiba dan penjaga itu khawatir pengunjung kebun binatang akan menurun jumlahnya. Dia menawarkan badut itu berpakaian seperti gorila sampai mereka mendapatkan penggantinya. Badut itu menerimanya.
Keesokan harinya, badut itu mengenakan kostum gorila dan masuk ke kandang sebelum pengunjung tiba. Ia menemukan bahwa pekerjaan itu menyenangkan. Ia dapat tidur kapan saja, bermain, membuat pengunjung tertawa dan ia menarik semakin besar pengunjung daripada yang pernah ia lakukan sebagai badut.
Bagaimanapun juga, akhirnya pengunjung merasa bosan juga dan ia juga merasa bosan berayunan di ban. Ia mulai memperhatikan bahwa pengunjung memberi perhatian lebih kepada singa yang ada di kandang sebelahnya. Dengan tidak ingin kehilangan perhatian pengunjung, ia memanjat ke atas kandang, merangkak melewati pagar dan bergelantungan di atas singa. Tentu saja, hal ini membuat singa marah. Tetapi pengunjung menyukainya.
Malam harinya, penjaga kebun binatang datang dan memberinya kenaikan gaji atas atraksi yang bagus. Hal ini berlangsung selama beberapa waktu. Badut itu terus-menerus menggoda singa, pengunjung bertambah besar dan gajinya terus-menerus naik.
Suatu hari, hal yang mengerikan terjadi ketika ia bergelantungan di atas singa yang marah. Ia tergelincir dan jatuh. Badut itu merasa sungguh ketakutan. Singa bergerak dan siap menerkam.
Badut itu sedemikian takurnya sehingga ia berlari-lari kencang mengelilingi kandang dengan singa yang mengejar di belakangnya. Akhirnya, badut menjerit dan berteriak, “Tolong-tolong, saya!”
Tetapi singa dengan cepat menerkamnya.
Badut itu tergeletak memandang singa marah yang berada di atas badannya. Singa berkata, “Diam kamu tolol! Apa kamu mau kita berdua dipecat?”
sumber : Mati Ketawa Cara Amerika
0 comments:
Post a Comment